Berbagai komunitas Opensource mulai menampakkan diri, berbondong-bondong untuk memperkenalkan ini looh Free/Open Source Software (FOSS) yang free dan gratis tanpa perlu membeli lisensi dan bisa di modifikasi sesuka hati. Persoalan mendasar di opensource hanya karena kurang familiarnya di masyarakat awam di banding dengan Proprietary Software sejenis Microsoft.Free/Open Source Software (FOSS) yaitu perangkat lunak yang bebas digunakan tanpa dibatasi oleh apapun dan juga bisa dimodifikasi sesuka hati kita, juga tentu saja tidak disebut lagi sebagai seorang pembajak kalau menggunakanya. Free artinya bebas bukan berarti gratis, kita juga bisa membuat software dengan opensource dan bisa menjual produk yang kita hasilkan tanpa takut di batasi oleh lisensi.Pembajakan Proprietary Software sejenis Microsoft marak terjadi di berbagai negara, alasan utama untuk membajak karena mahalnya harga software proprietary tersebut. Itu baru untuk Sistem Operasinya belum lagi membutuhkan antivirus untuk mencegah virus, spyware dan lain-lain agar data-data di komputer kita aman dan tidak di rusak oleh virus. Dan juga kita membutuhkan software untuk pengolah gambar yang kesemuanya mempunyai lisensi dan mahal harganya. Kalau kita menggunakan Free/Open Source Software (FOSS) kita tak perlu susah payah dan buang-buang duit untuk membeli softwarenya nah kan kita bisa berhemat kan. Kalau yang punya banyak uang sich silahkan membeli yang legal yang super duper mahal untuk ukuran orang Indonesia tapi kan sayang juga duitnya di buang-buang untuk beli yang mahal padahal ada yang lebih murah mending digunakan untuk pelatihan atau pembelajaran opensource kan lebih bermanfaat.
Dari aspek agama Free/Open Source Software (FOSS) halal karena bagi yang tidak punya uang untuk membeli software proprietary bisa menggunakan opensource tanpa membajak. Membajak dalam agama utamanya Islam hukumnya Haram karena itu sama saja mencuri hak yang seharusnya milik si pembuat software tersebut. Dalam dunia pendidikan opensource dapat membantu menghilangkan ketergantungan teknologi terhadap software proprietary dan tidak menciptakan bangsa yang bajak membajak software lagi dan menciptakan bangsa yang bersih dari pembajakan software.
Dari aspek pendidikan sendiri dapat meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia dengan memodifikasi software opensource yang secara bebas di modifikasi tanpa terikat lisensi dan legal sehingga terciptanya bangsa yang kreatif juga menciptakan daya saing tehadap negara lain dalam bidang Teknologi Informasi. Beberapa tahun kedepan mungkin akan hadir mahasiswa – mahasiswa atau pelajar -pelajar Indonesia dengan hasil ciptaan dengan memanfaatkan modifikasi dari opensource itu sendiri yang dapat menjadi daya saing dengan negara lain.
Dari segi security Opensource/Linux lebih aman dimana memungkinkan kita untuk mengedit source codenya sendiri sehingga menjamin tidak adanya file-file yang disimpan oleh orang lain yang digunakan untuk mencuri data-data atau merusak sistem komputer kita. Opensource/Linux memungkinkan kita terbebas dari virus yang membahayakan data-data yang telah kita simpan juga tentunya menghemat biaya lisensi yang kita keluarkan.
Beberapa negara telah beralih ke pemakaian opensource salah satu contoh adalah Brazil, sejak tahun 2005 Pemerintah Brazil telah menekankan Instansi pemerintahannya untuk secara bertahap beralih ke Opensource dengan menggunakan Linux sebagai sistem operasi perkantorannya dan software – software opensource lainnya. Nah Indonesia yuuk beralih ke Opensource.